Selasa

Saat Dunia Memudar


Tuhanku…
Mentari- Mu hari ini begitu menggigit langit dan angin
Dahaga semakin mengitari kerongkongan yang kemarau,
Hampir saja aku menelan air dari kulitku…

Mata ini pedas oleh keringat yang tak henti,
Mengitar pandang dengan sisa akurasi..
Kemana kerindangan itu? Aku masih mencari…
Apa terbunuh oleh perubahan berbasis modernisasi?

Daun2ku, betapa aku merindumu…
Dibawah helaimu kuhempaskan dahagaku,
Dibalik kibasanmu ku rasakan indahnya dingin…
Tapi kau menghilang,
Dan muncul di tempat yang tak dapat kujangkau lagi…

Duniaku,
Kuharap tak sekering dunia yang sebenarnya…
Kuharap masih ada danau, atau telaga untuk kurenangi…
Masih ada taman untuk ku sekedar menikmati lembaran angin…
Masih ada rumah untuk ku berteduh dan bertahan slamanya…

0 komentar:

Posting Komentar

  ©Template by GReeNvaNiLLa2.