Rabu

Saat Hujan Bercerita



Dingin ini mengkudeta panas yang tadi begitu menggigit...
Begitu membasahi aku yang kering setelah menunggumu begitu lama.
Hingga akhirnya kuputuskan untuk berdiam sejenak saat kau menangis.
Menangislah dan lenyapkan aura hitam di wajahmu...
Menangislah dan aku menunggu saat kau kembali merona biru...

Aku menunggu saat kau kanvaskan dirimu dengan indah,
Dan memberi aku setitik warna untuk kunikmati sendiri,
Untuk kupoles di dalam hati, melukis senyum dan menggores siluet happy.
Aku mencintaimu, dan setiap tetesmu adalah anugrah Tuhan...

Namun kau tak juga berhenti menangis,
Mungkin kau terlalu capek menemani matahari,
Mungkin juga kau sedih karna mereka hanya memuja langit.
Atau kau mungkin sedih karna harus terusir dengan bintang...

Kadang peghuni bumi tak menginginkan kau ada,
bahkan memakimu...
Tapi saat mereka rasakan kering kerontang,
maka mereka akan memanggilmu dengan segala cara....

Menangislah, menangislah sampai kau puas...
Tangisan tak ternilai itu mampu hilangkan dahaga manusia,
Namun juga mampu tenggelamkan mereka...
Ini pilihan, bukan untukku, tapi untukmu...


^RiRis^

0 komentar:

Posting Komentar

  ©Template by GReeNvaNiLLa2.